• thumb
  • thumb
  • thumb
  • thumb
  • thumb
  • thumb
  • thumb
  • thumb
  • thumb
  • thumb
Sabtu, 25 Februari 2012

Sejarah Mata Uang Rupiah

Rupiah. Apa yang teman-teman bayangkan ketika mendengar kata Rupiah? Pastinya uang kan? hehe.. Tapi tahukah kamu? Sebelum adanya Rupiah, apa mata uang yang berlaku di Republik Indonesia? Yah, bisa jadi juga pra kemerdekaan. Ada banyak mata uang seperti ringgit, kupang, sen, dan sebagainya. Dan bagaimana pula sejarah asal mula mata uang rupiah kita ini? Berikut sejarahnya.


Sejarah



Perkataan “Rupiah” berasal dari perkataan “Rupee”, satuan mata uang India. Indonesia telah menggunakan mata uang Gulden Belanda dari tahun 1610 hingga 1817. Setelah tahun 1817, dikenalkan mata uang Gulden Hindia Belanda.

Mata uang rupiah pertama kali diperkenalkan secara resmi pada waktu Pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan nama rupiah Hindia Belanda. Setelah berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank Indonesia) memperkenalkan mata uang rupiah jawa sebagai pengganti.

Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu.

Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan Rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.

Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 35% dan membawa kejatuhan pemerintahan Soeharto.

Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi didagangkan dengan pinalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi. Berikut Satuan di bawah dan di atas rupiah:

Satuan di bawah rupiah



Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan gulden Hindia Belanda, sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku di masa kolonial.

Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting.

1. Sen, seperseratus rupiah (ada koin pecahan satu dan lima sen).
2. Cepeng, hepeng, seperempat sen, dari feng, dipakai di kalangan Tionghoa.
3. Peser, setengah sen.
4. Pincang, satu setengah sen.
5. Gobang atau benggol, dua setengah sen.
6. Ketip/kelip/stuiver (Bld.), lima sen (ada koin pecahannya).
7. Picis, sepuluh sen (ada koin pecahannya).
8. Tali, seperempat rupiah (25 sen, ada koin pecahan 25 dan 50 sen).

Terdapat juga satuan uang, yang nilainya adalah sepertiga tali.

Satuan di atas rupiah



Terdapat dua satuan di atas rupiah yang sekarang juga tidak dipakai lagi.
1. Ringgit, dua setengah rupiah (pernah ada koin pecahannya).
2. Kupang, setengah ringgit.

1 komentar:

  1. terima kasih atas artikelnya, saya minta izin untuk menyalin artikelnya.

    BalasHapus
:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

Silahkan berkomentar disini. Berkomentar di blog ini tanpa verifikasi dan moderasi, Jadi
DILARANG SPAM, berkata KASAR, mengandung PORNOGRAFI dan SARA!

Follow Twitter Saya @FarrelArrahman